Peternak di Sonis Laloran Awetkan Pakan Sapi Untuk Persediaan Musim Kemarau

Peternak di Sonis Laloran Awetkan Pakan Sapi Untuk Persediaan Musim Kemarau

JAKARTA - Peternak sapi di kawasan peternakan Sonis Laloran, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengawetkan pakan untuk persediaan saat musim kemarau. Langkah ini dilakukan mengingat musim kemarau di daerah perbatasan ini berlangsung lebih lama dari pada daerah lainnya.

Sektor peternakan adalah salah satu sektor unggulan bagi Kabupaten Belu, dimana sapi merupakan Produk Unggulan Kabupaten (Prukab). Kadis Peternakan Kabupaten Belu, Niko Umbu K.B, menyampaikan pakan sangat penting bagi kelangsungan hidup sapi, maka dari itu pihaknya mengusahakan agar para peternak di kawasan peternakan Sonis Laloran dapat mengawetkan pakan pada musim hujan.

"Yang kami usahakan sekarang adalah pengawetan pakan, karena mayoritas cuacanya kemarau. Sehingga pakan yang berlebihan di musim hujan akan terkumpul semua. Saat musim kering sapi suka banyak makan dengan pakan fermentasi ini," ujarnya, Rabu (4/11/2020).

Kawasan peternakan Sonis Laloran yang berada di perbatasan negara ini memiliki luas lahan kurang lebih 500 Ha yang mencakup tiga Desa yaitu Desa Bakustulama, Desa Derokfaturene dan Desa Naekasa. Selain tiga Desa tersebut juga terdapat lima desa sekitar yang menjadi Desa pendukung kawasan.

Pada tahun 2019 populasi ternak sapi di Kecamatan Tasifeto Barat sebanyak 9.358 ekor, serta populasi ternak sapi di Kabupaten Belu sebanyak 71.731 ekor.

Niko menyampaikan untuk saat ini pihaknya dan kelompok-kelompok peternakan sedang menanam tanaman pakan ternak yang terdiri dari lamtoro, odot, king grass, benggala dan jagung. tanaman pakan ini nantinya akan diawetkan (silase) dengan dicampur molase. Silase tersebut akan dimasukkan ke dalam tanah agar dapat digunakan di masa kemarau. 
 

(Humas BNPP)