BNPP Laksanakan Inventarisasi Pilar Batas RI-Malaysia dan Pengukuran GNSS

BNPP Laksanakan Inventarisasi Pilar Batas RI-Malaysia dan Pengukuran GNSS

BENGKAYANG - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) telah selesai melaksanakan identifikasi pilar batas negara wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia pada Rabu, (11/11/2020). Kegiatan ini dilakukan untuk inventarisasi pilar batas dari A1-D200 sepanjang 62 Km dan pengukuran GNSS (Global Navigation Satelit System) di pilar D500, D600, dan D700 antara Kabupaten Sambas sampai dengan Kabupaten Bengkayang.

Pelaksanaan identifikasi ini dipimpin oleh Tenaga Ahli dari Keasdepan Batas Negara Wilayah Darat, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Negara BNPP, Mayjen (Purn) Dedy Hadria, bersama enam orang lainnya. Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 642/Kps ikut bersama melaksanakan kegiatan ini selama lima hari, dimulai dari pengecekan pilar BENG di SDN 05 Lamat Semalat, Kabupaten Bengkayang pada hari Minggu (8/11/2020) dan diakhiri pada hari Kamis (12/11/2020) di pilar layer cbdrf pada CBAS stasiun CORS, Kabupaten Sambas.

"Kegiatan inventarisasi itu tujuannya untuk mendapatkan data terkini kondisi pilar batas yang nantinya akan menjadi bahan Co-prodir Indonesia dalam perencanaan survei Investigation, Refixation, and Maintenance (IRM) bersama pihak Malaysia, kalau pengukuran GNSS dilaksanakan dalam rangka transformasi koordinat pilar-pilar batas dari sistem koordinat Rectified Skew Orthomorphic (RSO) Malaysia ke sistem koordinat Indonesia", ujar Dedy.

GNSS merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dikembangkan oleh beberapa negara, seperti GPS dari Amerika Serikat, GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China dan GALILEO dari Eropa. Survei GNSS dilakukan untuk menentukan koordinat dari titik-titik kontrol untuk keperluan pemetaan ataupun pemantauan fenomena deformasi dan geodinamika, serta kajian terkait dengan jumlah titik ikat dan variasi waktu pengamatan. 

Tahun 2020 ini merupakan tahap awal pelaksanaan pengukuran GNSS di tiga pilar batas yang dilakukan Keasdepan Batas Negara Wilayah Darat BNPP untuk digunakan sebagai ikatan penghitungan poligon. Penghitungan poligon membutuhkan pengikatan koordinat pada pilar fundamental. Pilar BENG di Kabupaten Bengkayang dan Pilar layer cbdrf pada CBAS stasiun CORS yang dibangun oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Telkom Indonesia yang terletak di Kabupaten Sambas menjadi dua pilar fundamental dalam pengukuran GNSS kali ini.

 (Pilar BENG)

 (Pilar layer cbdrf)

Dari hasil pengukuran GNSS di tiga pilar tersebut selanjutnya akan dilakukan hitungan poligon di segmen D500-D600 dan segmen D600-D700. Apabila hasil hitungan tersebut telah diselesaikan, akan dilakukan evaluasi apakah metode GNSS selanjutnya dapat diterapkan dalam transformasi keseluruhan pilar batas RI-Malaysia dari sistem koordinat RSO Malaysia ke sistem koordinat Indonesia.

"Apabila hasil transformasi ini dapat diterapkan, nantinya akan sangat membantu Kementerian/Lembaga teknis lain seperti Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam kegiatan sertifikasi tanah di sekitar perbatasan negara", tambahnya.

Sebagai informasi letak pilar D700 adalah di Pos Pamtas Sei Saparan, Desa Gersik, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Pilar ini berbatasan langsung dengan Kampung Lundu, Serawak, Malaysia. Sedangkan patok D600 dan D500 terletak di Pos Pamtas Kumba Semunying, Desa Semunying, Kec. Jagoi Babang, Bengkayang dan berbatasan langsung dengan Kampung Lundu, Serawak, Malaysia.

 ( Pengukuran GNSS di Pilar D500)

 (Pengukuran GNSS di Pilar D600)

 (Pengukuran GNSS di Pilar D700)

Pilar D700 dan D600 yang dilengkapi dengan Beacon masih dalam kondisi cukup baik. Sedangkan kondisi pilar D500 ditemukan rusak, tetapi pilar yang terdapat di dalam tanah masih terdapat titik sentring untuk memudahkan pengukuran GNSS.

"Kami akan mengusahakan kegiatan inventarisasi pilar batas ini dapat berlanjut secara sistematis dan berkelanjutan agar dapat mengetahui kondisi pilar batas secara periodik dan skala prioritas. Selain itu, hasil pengukuran GNSS akan dibahas lebih lanjut dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk menjadi acuan dalam kegiatan selanjutnya", pungkasnya.

(Humas BNPP)