Bukan di Luar Negeri, Tebing Warna Warni Kelabba Madja Ini Ada di Perbatasan Indonesia

Bukan di Luar Negeri, Tebing Warna Warni Kelabba Madja Ini Ada di Perbatasan Indonesia

JAKARTA - Netizen Perbatasan (Netas) pasti tahu jika daerah perbatasan antara Indonesia dan negara tetangga selain menyimpan banyak potensi di bidang pertanian dan perikanan juga menyimpan banyak potensi pariwisata. Salah satunya adalah tebing Kelabba Madja di kecamatan perbatasan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sering mendengar obyek wisata Danaxia Landform dari negara China? Netas nggak perlu jauh-jauh sampai China kalau mau foto di tebing indah berwarna pelangi. Cukup kunjungi Kelabba Madja, Netas bakal punya foto cantik berlatar tebing pelangi.

Untuk sampai di Kelabba Madja Netas dapat menempuh jalur darat dari pusat Kabupaten Sabu Raijua, baik menggunakan roda dua atau roda empat. Sepanjang perjalanan menuju Kelabba Madja Netas akan disuguhi pemandangan yang indah, serta melewati pantai yang bersih. 

Sesampainya di obyek wisata Kelabba Madja di Desa Wadumaddi, Netas cukup membeli tenun ikat sebagai tiket masuk yaitu sebesar Rp. 50.000,-. 

Cerita Rakyat Tentang Kelabba Madja

Saat tim dari Humas Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) berkesempatan mengunjungi Kelabba Madja, tim bertemu dengan Ever pedangang makanan sekaligus pengelola tempat wisata ini. Ever menceritakan masyarakat sekitar percaya bahwa ada orang sakti yang muncul dari perut bumi. 

Masyarakat sekitar yang masih memegang teguh aliran kepercayaan kata Ever sering menyebut orang sakti tersebut dengan sebutan Pahidara. Di Kelabba Madja juga terdapat batu-batu yang tidak boleh di dekati maupun dinaiki oleh siapapun, dijelaskan Ever bahwa batu-batu tersebut merupakan tempat duduk sakral dan hanya Pahidara saja yang boleh duduk disana.

"Disaat ritual mitosnya dia disebut Pahidara itu dari dalam perut bumi dia. Batu bertudung kalau disebut orang sini namanya kedera maja, jadi mereka tempat duduk dan istirahat mereka itu diatas batu tersebut," kata Ever.

Menurut Ever larangan untuk tidak mendekati maupun duduk di batu-batu keramat tersebut sempat dilanggar oleh seseorang pada tahun 2017 silam. Orang tersebut dinyatakan hilang, lalu melalui bantuan pemangku adat dan kepala suku orang yang hilang ditemukan di wilayah lain yaitu gua tempat pemujaan aliran kepercayaan. 

"Dulu ditemukannya bukan di wilayah ini lagi, ketemunya di Kecamatan Sabu Barat atau Seba waktu itu. Itupun bukan tempat-tempat yang disebut luas, tapi ketemunya di gua batu dan itu tempat-tempat pemujaannya seperti disini," tambahnya.

Netas nggak perlu khawatir, tidak ada larangan bagi perempuan yang sedang haid maupun hamil untuk datang ke Kelabba Maja ini. 

 

(Humas BNPP)